Berikut ini ciri-ciri penipuan asuransi Britama. Produk tabungan BritAma merupakan salah satu layanan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sangat populer di Indonesia. Tabungan ini sebenarnya bukan produk asuransi, melainkan produk simpanan dengan berbagai keuntungan. Namun, ada juga yang mengaitkan tabungan BritAma dengan produk bancassurance (kerja sama bank dan perusahaan asuransi), misalnya proteksi jiwa bagi nasabah. Celah inilah yang sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan asuransi BritAma.
Agar tidak menjadi korban, berikut adalah ciri-ciri umum penipuan yang mengatasnamakan asuransi BritAma:
1. Penawaran Tidak Resmi Lewat Telepon atau WhatsApp
Salah satu modus paling sering adalah telemarketing palsu. Penipu menghubungi nasabah lewat telepon atau WhatsApp, lalu menawarkan asuransi dengan mengatasnamakan BRI atau BritAma. Mereka biasanya memaksa nasabah segera menyetujui dengan alasan promo terbatas.
- Ciri penipuan : Nada bicara terburu-buru, sering menakut-nakuti, dan tidak memberi waktu nasabah berpikir.
- Yang asli : Pihak resmi biasanya menggunakan nomor telepon kantor, memberikan penjelasan detail, serta tidak memaksa nasabah.
2. Informasi Produk Tidak Jelas
Penipu sering kali tidak bisa menjelaskan detail produk dengan benar, misalnya berapa premi yang harus dibayar, manfaat apa yang didapat, dan perusahaan asuransi mana yang bekerja sama dengan BRI. Mereka hanya menonjolkan kata-kata manis seperti “gratis premi”, “asuransi otomatis aktif”, atau “bisa klaim kapan saja”.
- Ciri penipuan : Informasi terlalu umum, tidak ada dokumen resmi, dan tidak menyebut nama perusahaan asuransi partner BRI.
- Yang asli : BRI selalu memberikan dokumen tertulis, brosur resmi, serta kontrak yang jelas sebelum nasabah menandatangani persetujuan.
3. Meminta Data Pribadi dan OTP
Modus lain adalah meminta data pribadi sensitif seperti nomor rekening, PIN, OTP, atau kode CVV kartu debit/kredit dengan alasan aktivasi asuransi. Padahal, data tersebut tidak pernah diminta oleh pihak resmi.
- Ciri penipuan : Meminta OTP, PIN, atau password internet banking.
- Yang asli : Pihak resmi hanya meminta data umum, misalnya nama dan nomor rekening, tanpa meminta kode rahasia.
4. Premi Didebet Tanpa Persetujuan Tertulis
Ada juga kasus di mana nasabah merasa tiba-tiba saldo tabungan BritAma berkurang karena klaimnya ada premi asuransi. Jika ini dilakukan tanpa persetujuan tertulis atau tanda tangan resmi dari nasabah, maka besar kemungkinan itu modus penipuan.
- Ciri penipuan : Tidak ada tanda tangan atau bukti persetujuan, tetapi saldo berkurang.
- Yang asli : Setiap autodebet selalu ada dokumen persetujuan dan informasi resmi yang bisa diverifikasi.
5. Janji Klaim yang Tidak Masuk Akal
Penipu sering mengiming-imingi nasabah dengan janji klaim yang berlebihan, misalnya santunan ratusan juta rupiah hanya dengan premi kecil. Bahkan ada yang mengatakan klaim bisa dicairkan kapan saja, padahal asuransi memiliki syarat dan ketentuan yang ketat.
- Ciri penipuan : Janji klaim besar tanpa logika.
- Yang asli : Produk asuransi resmi selalu disertai syarat, jangka waktu tertentu, serta manfaat yang rasional.
6. Tidak Ada Jejak Resmi
Jika dicek lebih jauh, penipu biasanya tidak memiliki alamat kantor, tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta tidak bisa memberikan website resmi. Mereka hanya mengandalkan komunikasi via telepon, WhatsApp, atau SMS.
- Ciri penipuan : Tidak terdaftar di OJK, tidak ada kantor resmi.
- Yang asli : Produk resmi selalu diawasi OJK dan bisa dicek legalitasnya di website BRI maupun OJK.
Itulah ciri-ciri penipuan asuransi Britama. Penipuan asuransi BritAma umumnya ditandai dengan penawaran tidak resmi, informasi samar, permintaan data rahasia, premi tanpa persetujuan, janji klaim berlebihan, serta tidak adanya jejak resmi di OJK. Untuk menghindarinya, nasabah sebaiknya selalu memastikan informasi langsung ke kantor cabang BRI atau call center resmi. Jangan mudah percaya pada telepon atau pesan singkat yang menjanjikan keuntungan instan.
Posting Komentar